Jumat, 29 Juni 2012

Penyakit Campak Bukan Hanya Milik Negara Miskin

Penyakit Campak Bukan Hanya Milik Negara Miskin - Kabar Utama. Tahukah Anda ciri-ciri penyakit campak? Penyakit campak memang banyak menyerang anak-anak. Sebelum membahas seputar penyakit campak, ada baiknya kita simak kisah seorang anak yg menderita penyakit campak.

Royyan 8 tahun, siswa kelas 3 SD Perigi ini merasa nyeri di tenggorokannya. Suhu badannya tinggi disertai batuk-batuk & hidung meler. Awalnya, Asih, ibunya menyangka bahwa Royyan terkena flu. Royyan malah diberi kutu & pisang mas, resep tradisioanal dari kampungnya. Namun, tetap saja tak ada perubahan, malah timbul bercak-bercak kemerahan di sekujur badannya (ruam). Barulah setelah dibawa ke dokter, diketahui bahwa Royyan terkena penyakit campak.

Peristiwa di atas kadang sering dialami para orang tua lainnya. Sebab, memang gejala penyakit campak memiliki kesamaan dengan penyakit flu. Pemahaman yg salah tentang penyakit campak ini bukannya membuat orang yg kita kasihi menjadi sembuh, justru malah membuat jadi semakin parah, seperti kejadian di atas. Oleh karena itu, pahami & kenalilah penyakit campak ini dengan baik.
Apakah Penyakit Campak Itu?

Campak (rubeola) adalah penyakit yg sering menyerang anak-anak, bahkan menurut data WHO, penyakit campak ini membunuh ratusan ribu anak di bawah usia 5 tahun setiap tahunnya di seluruh dunia. Penyebabnya adalah sejenis virus yg dpt ditularkan melalui cairan yg berasal dari mulut atau hidung penderita.
Gejala Penyakit Campak

Orang yg terkena penyakit campak selain merasakan gejala seperti penyakit flu di atas juga akan terlihat bintik putih yg kecil pada mulut di bagian dalam dalam waktu 2 sampai 4 hari setelah gejala awal. Lalu akan berlanjut dengan munculnya ruam agak kemerahan yg awalnya terdpt di wajah, sekitar telinga, & leher. Selanjutnya akan segera menyebar ke lengan atas, lengan bawah, & akhirnya seluruh tubuh.

Pada saat yg bersamaan, panas tubuh meninggi hingga mencapai 40°C. Ketika masa puncak penyakit, si penderita akan merasakan sakit luar biasa, ruamnya menyebar & suhu tubuh akan mencapai 40 derajat Celsius. Tiga sampai lima hari setelahnya, suhu tubuhnya akan turun & si penderita akan membaik. Ruam yg ada pun akan hilang. Waktu total dari mulai gejala awal sampai kembali membaik sekitar 9 hari.
Penyebab Penyakit Campak

Campak merupakan penyakit yg termasuk paling cepat menular & menyebar. Hal itu disebabkan karena adanya virus yg bernama paramyxovirus atau virus campak. Virus tersebut lalu mengalami masa inkubasi selama 10 sampai 14 hari, setelah melewati masa inkubasi barulah timbul gejala awal penyakit campak.
Cara Penularan Penyakit Campak
Virus paramyxovirus ini terkandung dalam cairan tubuh yg ada di ludah, mulut, hidung, & tenggorokan. Cara penyebarannya termasuk jenis air borne disease atau penyebaran melalui bersin, batuk, atau dengan menggunakan piring & gelas yg sama dengan penderita.

Berdasarkan penelitian, virus paramyxovirus bersemayam di dalam trakea inang si penderita. Adanya virus di trakea ini membuat tenggorokan terasa tidak nyaman sehingga si penderita "terprovokasi" utk batuk-batuk & bersin.

Virus tersebut lalu berpindah, ikut dalam cairan batuk & bersin yg kini berada di udara bebas. Bila pada saat itu ada orang lain di sekitarnya & kebetulan terkena cairan atau menghirup udara yg mengandung virus tersebut, bisa dipastikan orang tersebut akan terkena penyakit campak juga.
Strategi Penyebaran Virus Campak

Seorang peneliti bernama Roberto Cattaneo Ph.D, mengungkapkan hasil penelitiannya tentang campak. Bisa dikatakan bahwa virus campak ini memiliki strategi penyebaran yg kejam. Karena virus ini akan menyerang sel-sel kekebalan patroli paru-paru agar bisa masuk ke sel kekebalan tubuh lainnya.

Lalu sel-sel kekebalan yg telah terkena infeksi tersebut akan mengirim dengan khusus ke sel-sel yg mengekspresikan protein nectin-4 yg berstatus sebagai reseptor baru. Hal yg mengherankan, sel-sel tersebut berada di trakea & secara otomatis akan mempermudah penularan lewat udara.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, terjawablah sudah mengapa penyakit campak adalah satu dari sekian penyakit yg paling cepat menular & menyebar.
Pengobatan & Pencegahan Campak

Sebenarnya belum ada penyembuhan khusus bagi penderita campak. Sebab dengan didiamkan saja, penyakit campak akan sembuh dengan sendirinya. Namun, karena tubuh penderitanya akan mengalami demam & nyeri maka sebaiknya diberikan obat penurun demam seperti asetaminofen/ibuprofen. Bisa juga ditambahkan dengan obat antibiotik jika sampai terjadi infeksi.

Karena virus campak termasuk yg sering menyerang anak maka tindakan pencegahan harus dilakukan. Caranya dengan melakukan vaksinasi campak. Biasanya, vaksin yg diberikan berbentuk vaksin MMR (mumps, meales, rubella), yaitu vaksinasi borongan yg merupakan kombinasi dari vaksinasi gondongan & campak Jerman.

Sebaiknya, vaksinasi MMR dosis pertama digunakan pada umur 12 sampai 15 bulan & dosis keduanya di usia 4 sampai 6 tahun. Vaksin ini disuntikkan pada otot paha atau lengan atas. Agar cepat sembuh, sebaiknya penderita juga diharuskan banyak istirahat & makan makanan yg bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.
Komplikasi yg Menyertai Campak

Seperti yg sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa pengobatan khusus utk penyakit campak biasanya tidak diperlukan karena sistem kekebalan tubuh manusia sudah dpt melawan infeksi dalam beberapa minggu. Setelah terkena infeksi campak, tubuh akan segera mengembangkan kekebalan (sistem resistensi).
Hal yg jadi masalah adalah bila terjadi komplikasi campak dengan penyakit lainnya, seperti pneumonia, infeksi telinga, infeksi paru-paru, tenggorokan mata, bahkan komplikasi dengan radang otak (ensefalitis) yg bisa berakibat fatal (kematian). Penyakit campak juga bisa menyebabkan infeksi pada anak dalam kandungan, dengan kemungkinan terburuk berupa kematian.

Penyakit Campak di Eropa

Penyakit campak selama ini identik dengan negara miskin & berkembang di Afrika & Asia, seperti Ethiopia, Somalia, Eriteria, Bangladesh, Korea Utara,  & lain sebagainya. Namun, pada kenyataannya hal tersebut tak sepenuhnya benar sebab saat ini ternyata penyakit campak di Eropa sedang meningkat tajam.
Menurut WHO, hingga saat ini, sudah ada 26.000 kasus campak di seluruh Eropa. Bahkan, 9 di antaranya berujung pada kematian. Jumlah kasus tersebut berarti naik tiga kali lipat dibandingkan pada 2007. Sejumlah negara Eropa seperti Perancis, Spanyol, Rumania, & Macedonia, dilaporkan telah mencatat ribuan warganya yg masuk ke rumah sakit utk perawatan insentif.

Jumlah terbesar ada di Perancis yg mencapai angka 14.000 kasus. Hal tersebut sungguh mengherankan, mengingat kawasan Eropa merupakan daerah yg sudah makmur dengan tingkat kesadaran akan kesehatan yg tinggi & ditunjang dengan kondisi perekonomian yg lebih baik dibandingkan kawasan lainnya.
Setelah sekian lama, kasus wabah campak sudah lama tak terdengar di Eropa. Baru di tahun 2009, wabah campak muncul kembali. Hal itu disebabkan banyak warga yg tidak sepenuhnya divaksin atau tidak diketahui riwayatnya.

Mereka yg selama ini belum mendpt vaksin campak inilah yg tertular & menyebarkan ke orang di sekitarnya. Jadi bila Anda adalah orang yg sering bepergian ke luar negeri, terutama ke negara-negara yg berada di kawasan Eropa, apalagi bila dalam waktu dekat ini berencana pergi bersama istri & anak-anak, pastikan mereka semua sudah mendapatkan vaksin campak agar wabah campak yg sedang melanda Eropa tidak menjangkiti Anda & keluarga.

Ternyata penyakit campak yg selama ini 95 % terjadi di negara miskin, namun kenyataannya saat ini telah bergeser ke Eropa

ARTIKEL TERKAIT:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar